Sampurasun #WargiDisdikJabar! Jika pada Oktober 2020 Mimin pernah membahas Wayang Golek Cupumanik, kali ini Mimin akan membahas Wayang Cepak Abah Atik.
.
Wayang Cepak ini identik sebagai kesenian tradisional Kabupaten dan Kota Cirebon. Kesenian wayang ini memiliki kekhasan ornamen hiasan pada kepalanya yang cepak (sejajar dengan bagian atas kepalanya).
.
Menurut Abah Atik Rasta Prawira, orang tuanya, yaitu Otong Rasta lah yang menemukan wayang cepak ini. Sedangkan keberadaan wayang cepak di Kota Bandung merupakan jasa Mama Usup Sarbin sekitar tahun 1800-an yang diundang oleh Kanjeng Dalem Bandung. Usai pentas, Mama Usup mendapat tanggapan positif dari warga Kanjeng Dalem sehingga Mama Usup pun diberi gelar Ngabei.
.
Setelah Mama Rasta meninggal, kesenian wayang cepak diteruskan oleh putranya, Otong Rasta. Sejak tahun 1949 hingga 1970-an, nama Ki Dalang Mama Otong Rasta cukup dikenal.
.
Usai masa Otong Rasta, giliran Atik Rasta Prawira yang meneruskan wayang cepak Bandung. Bersama Sanggar Seni Galura yang ia miliki di Cicendo, Kota Bandung, Mama Atik melestarikan kesenian ini.
.
“Dulu saya perhatikan terus Bapak (Otong) nge-dalang hingga akhirnya saya bisa menjadi dalang. Bahkan, saya sampai mengajar beberapa siswa di Amerika pada 2004 dan Inggris tahun 1933,” ungkap Abah Atik.
.
Namun, selama pandemi Covid-19, pergelaran wayang cepak terhenti. Tidak ada jadwal manggung. “Saya mah pesen kepada pelajar semua, sekolah yang benar. Kalau mencintai warisan budaya, ayo sering riset. Jaga kebudayaan kita,” pesan Abah Atik.
0 Thoughts on Wayang Cepak Atik